Powered By Blogger

Jumat, 10 April 2015

KONSEP MINIMISASI BIAYA

MAKALAH KONSEP MINIMISASI BIAYA
Tugas Mata Kuliah : Ekonomi Produksi

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK I
v AIGA FADILLAH
v CINTA R TARIGAN
v EVA PERONICHA SARAGIH
v FAHRUR ROZI

PENDIDIKAN EKONOMI A REGULER
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
                                                                         


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi material-material dan kekuatan-kekuatan (input,faktor produksi,sumber daya,atau jasa-jasa produksi) dalam pembuatan suatu barang atau jasa (output/ produk).Produksi sangat penting bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia dengan alam.
Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksi menghasilkan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan banyak faktor produksi.

Fungsi produksi menggambarkan hubungan antar  jumlah input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode tertentu.Dalam teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku produsen tentang perilaku produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi produksinya.

Istilah biaya bisa diartikan dengan sebagai cara dan pengertian yang tepat akan berubah-ubah, tergantung pada bagaimana penggunaan biaya tersebut. Biasanya, biaya berkaitan dengan tingkat harga suatu barang yang harus dibayar. Jika kita membeli sebuah produk secara tunai dan kemudian segera menggunakan produk tersebut, maka tidak akan ada masalah yang timbul dalam pendefinisian dan pengukuran biaya produk tersebut.
           
           











BAB II
PEMBAHASAN


2.1   Strategi pengendalian biaya
Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri memainkan peran yang sangat penting, karena ia menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar industri dalam pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70% – 90% dari biaya total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif.
Beberapa strategi pengendalian biaya produksi dapat menggunakan skenario berikut ini :
a.       biaya harus dipandang sebagai keuntungan potensial (potential profit), bukan sekedar pengeluaran atau ongkos produksi yang memang harus dikeluarkan. dengan demikian reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan meningkatkan keuntungan.
b.      Setelah persepsi tentang biaya produksi diatas berubah, manajemen harus melaksanakan aktivitas produksi bernilai tambah (bukan sekedar mengubah input menjadi output) dengan jalan berproduksi pada biaya produksi yang minimum. Dengan cara ini perusahaan akan meningkatkan daya saing melalui strategi penetapan harga (pricing strategy) yang kompetitif di pasar.
c.       Keunggulan kompetitif produk dipasar akan meningkatkan pangsa pasar (market share) yang berarti akan meningkatkan penerimaan total (TR) dari penjualan produk itu.
d.      Strategi reduksi biaya produksi dan penetapan harga produk yang kompetitif dipasar akan meningkatkan keuntungan perusahaan, karena keuntungan perusahaan adalah benefit antara TR dan Total Cost (TC).

Dengan demikian strategi di atas harus dilakukan melalui scenario :
melaksanakan aktivitas produksi pada tingkat biaya produksi minimum,
a.       Menetapkan harga produk yang kompetitif di pasar,
b.      memperluas pangsa pasar (market share) melalui keunggulan kompetitif (meningkatkan daya saing terus menerus),
c.       memperoleh penerimaan total (TR) yang terus meningkat,
d.      memperoleh keuntungan (net benefit) yang terus meningkat,
e.       meningkatkan kesejahteraan bagi stakeholders




2.1 Pengertian Biaya
Jadi biaya adalah jumlah yang dibayarkan untuk sesuatu / harga pasar yang wajar dari sesuatu yang diberikan sebagai pengganti dari sesuatu yang dietrima . dengan demikian dalam pengertian ini ada 3 unsur yang perlu di perhatikan,
a.       Biaya tenaga kerja.
Pengeluaran upah dan gaji adalah pengeluaran langsung dan dengan demikian pengeluaran ini menjadi biaya produksi.ekonom menganggap bahwa pembayaran-pembayaran teersebut sebagai biaya eksplisit (jasa tenaga kerja,di bayar paada tingkat upah)dan di asumsikan bahwa tingkat upah ini adalah jumlah yang akan di terima para pekerja dari alternatif penggunaan berikutnya.
b.      Biaya modal
c.       Biaya kepengusahaan.
Pemilik perusahaan berhak untuk mendapatkanatas apa yang tersisa dari penerimaan setelah dikurangi dengan seluruh pengeluaran biaya.

3.1. Macam- macam biaya
1.      Biaya tetap (fc=fixed cost)
Biaya tetap adalah seluruh perbelanjaan-perbelanjaan yang besarnya tetap berapapun jumlah output yang dihasilkan. Contoh-contoh bagi fixed cost (biaya tetap) ini dalam kenyataan adalah misalnya: sewa (rent), asuransi (insurance), biaya pemeliharaan (maintenance cost), biaya penyusutan barang-barang modal (depreciation) biaya bagi hasil (profit sharing), gaji (baik gaji karyawan tetap maupun biaya gaji pemimpin, dan sebagainya
2.      Variable Cost/VC ( Biaya Variabel)
Variable cost merupakan biaya untuk pengadaan atau pembelian sumber-sumber variabel atau variable resuorces yang besarnya berubah-ubah sesuai output yang dihasilkan dengan perkataan lain, besarnya biaya variabel itu berbanding lurus (atau berjalan searah) dengan besarnya jumlah output yang dihasilkan. Contoh-contohvariable cost antara lain:  upah, bahan-bahan mentah, bahan bakar, transportasi dan sebagainya.
3.      Total Cost/TC (Biaya Total)
Biaya total merupakan penjumlahan dari semua jenis biaya yang ada, yaitu penjumlahan seluruh biaya yang dikeluarkan, baik untuk fixed resources maupunvariable resources.
4.      Average Fixed Cost/AFC ( Biaya Tetap Rata-rata)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap untuk setiap satuan output yang dihasilkan. Dengan demikian, biaya tetap rata-rata  atau AFC diketahui dengan cara membagi biaya tetap dengan jumlah output..
5.      Average Variable Cost/AVC ( Biaya Variabel Rata-rata)
Biaya variabel rata-rata adalah besarnya biaya variabel untuk setiap satuan output yang dihasilkan.
6.      Average Cost/AC ( Biaya Rata-rata)
Biaya rata-rata adalah besarnya biaya total persatuan output yang dihasilkan.    
7.      Marginal cost/MC (Biaya Marginal)
Istilah marginal itu selalu diartikan sebagai additional atau  extra, yakni tambahan. Dengan kata lain marginal cost adalah pertambahan biaya total untuk satu satuan output.



Pilihan input yang meminimumkan biaya
Untuk meminimumkan biaya  produksi, perusahaan seharusnya memilih sebuah titik pada isokuan yang memiliki biaya paling rendah. Artinya perusahaan perlu mencari semua kemungkinan kombinasi input untuk mendapatkan kombinasi biaya termurah.
  

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRZ2ORpw1sH-v978gu_bVi4Gv-q59CJyBv1r5vP17beTVqzKI2LTtF7CHLsQKVANhVpQQEZz39rqyAy_a748ZD878Sk49lO_5-RKVNlk-NXpe8jErEGKRxL-6c1wcFP7uijdCFWwtq8-M/s320/W.png




Sebuah perusahaan di asumsikan memilih kombinasi modal (G) dan tenaga kerja (S) yang meminimisasi biaya total. Kondisi meminimisasi ini aaddalah ketika tingkat S dapat di subsitusikan untuk G,adalah sama dengan line 2yang bersinggungan dengan line I di titik O.Kita dapat melihat bahwa kombinasi G dan S tersebut yang menjaga biaya total tetap konstan, terletak di sepanjang garis lurus dengan slope U2.terlihat jelas dari gambar tersebut bahwa biaya total minimum untuk menghasilkan suatu barang dengan kombinasi G dan S, diberikan oleh U2 ketika kurva biaya total bersinggungan dengan isokuannya.

A.                       Periode Produksi dan Biaya Jangka Pendek
                Periode jangka pendek merupakan periode dimana perusahaan tidak mempunyai cukup waktu untuk mengubah kapasitas pabrik, namun dapat mengubah tingkat penggunaan input tertentu. Misalnya menambah atau mengurangi tenaga kerja.
Produk marginal (marginal product = MP) yaitu tambahan output atau produk total akibat tambahan satu satuan tenaga kerja atau tambahan satu faktor produksi variable.

MP = d(TP)/d(L)
Produk rata-rata per tenaga kerja (average product = AP) merupakan pembagian produk total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi.
  
AP = TP/L

Biaya total (total cost = TC) merupakan penjumlahan biaya variabel  total (TVC) dan biaya tetap total (TFC). Biaya variabel total (TVC) merupkan biaya yang berubah seiring perubahan output yang diproduksi. Misalnya pembayaran bahan baku, bahan bakar, tenaga kerja, dll. Sedangkan biaya tetap total (Total Fixed Cost = TFC) merupakan biaya yang tidak berubah karena perubahan output. Misalnya pembayaran sewa, penyusutan gedung dan peralatan-peralatan lain, premi asuransi, gaji manager puncak.  Biaya total atau total cost (TC) dirumuskan dengan

TC = TVC+TFC

Biaya tetap rata-rata (AFC) merupakan pembagian biaya tetap total dengan kuantitas output yang bersangkutan (Q).

AFC = TFC/Q

Biaya variable rata-rata (AVC) merupakan pembagian biaya variable total dengan output yang bersangkutan.

AVC =TVC/Q

Kurva AVC berbentuk huruf U. Mula-mula kurva  AVC turun mencapai minimum  karena hanya memerlukan tambahan faktor produksi variable yang lebih sedikit untuk memproduksi setiap tambahan output dan kemudian kurva AVC naik karena ada Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun yang memerlukan semakin banyak pengunaan faktor-faktor produksi variable untuk memproduksi setiap satuan output tambahan.

Biaya total rata-rata yaitu pembagian biaya total (TC) dengan output total (Q). Biaya total rata-rata ini juga dapat diperoleh dengan menambahkan biaya tetap rata-rata (AFC) dengan biaya variable rata-rata (AVC).

AC= TC/Q = AFC + AVC

Dari soal diatas besarnya AC dapat dihitung.

AC = TC/Q

Kurva AC berbentuk huruf U yang terletak diatasnya kurva AVC. Jarak vertikal antara keduanya berupakan besarnya FC pada seiap tingkat output.

Biaya marjinal merupakan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu satuan output tambahan.

MC =  dTC/dQ

Hubungan antara biaya marjinal dan produk marjinal
Bila produk marjinal naik maka biaya marjinal mengalami penurunan, dan bila produk marjinal turun maka biaya marjinal mengalami kenaikan pada penambahan dari penggunaan tenaga kerja. Kurva biaya marjinal berbentuk U sedangkan kurva produk marjinal berbentuk U terbalik. Kurva biaya marjinal mencapai titik minimum pada saat kurva produk marjinal mencapai maksimum.


Hubungan antara AVC, AC, dan MC
Kurva MC memotong kurva AVC dan AC pada titik minimum. Bila besarnya biaya marjinal (MC) lebih kecil dari biaya total rata-rata (AC) maka AC akan turun. Bila biaya marjinal (MC) lebih besar dari biaya total rata-rata (AC) maka AC akan naik.

A.                Periode Produksi dan Biaya Jangka Panjang
Pada periode produksi jangka panjang, perusahaan dapat mengubah kapasitas pabrik dengan menambah atau mengurangi kapasitas pabrik tersebut dan semua faktor produksi bersifat variable. Misalnya perusahaan hanya menggunakan dua faktor produksi berupa tenaga kerja dan kapital. Fungsi produksi perusahaan tersebut adalah:
Q = f(K,L)

Kurva isoproduk merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi dua faktor produksi (kapital dan tenaga kerja) yang dapat digunakan untuk menghasilkan kuantitas output yang sama.Kurva isoproduk berlereng menurun dan berbentuk cekung ke arah titik asal.  Antara faktor produksi tenaga kerja dan kapital dapat saling menggantikan. Misalnya di pabrik tekstil, dalam menghasilkan output yang sama dapat menggunakan lebih banyak mesin-mesin untuk mengganti faktor produksi tenaga kerja.  Derajat subtitusi menurun (marginal rate of technical substitution = MRTS) dapat diukur dengan (∆L/∆K).

MRTSL,K = MRTSL,K = derajat penggantian L oleh K, ∆L= perubahan L,  ∆K = perubahan K. Kurva isobiaya adalah kurva yang menunjukkan kombinasi faktor produksi yang dapat dibeli dengan tingkat pengeluaran tertentu. Kurva isobiaya berlereng menurun karena dengan sejumlah pengeluaran tertentu, bila kuantitas faktor produksi tenaga kerja yang dapat dibeli bertambah maka faktor produksi kapital yang dapat dibeli berkurang.

TC = (PK.K + PL. L)

PROPERTAS FUNGSI BIAYA
Fungsi biaya mempunyai beberapa propertas seperti :
1. Meningkatkan searah dengan Y.Jika Y meningkat , maka C juga meningkat ∂C/∂Y > 0. Ini berarti bahwa MC (marginal cost) adalah positif.
2.Tidak menurun terhadap harga input.Jika harga baru dari harga atau input sebelumnya (w) , maka TC yang baru tidak akan menurun . jika w’ ≥ w maka c (W’,Y)≥c(w,Y)
3.Mempunyai homogenitas derajat 1 terhadap w. jika harga factor input meningkat sebesar t kali, maka TC juga akan meningkat sebesar t kali seperti berikut :

C*(tw1,……twn,Y)≡tw1X1* (tw1,…..,twn,Y)
                               +,….,+(twnX*n(tw1,…..,twn,Y)
Karena factor input Xi* mempunyai property derajat homogenitas terhadap wi, maka Xi* (twi,Y), Sehingga

C*(tw1,……twn,Y)≡t ×  .  (, ....., , Y) + ..... +  .  (..... , , Y )
                          ≡tC*(w1,….,wn,Y)
Secara umum untuk n factor input , property ini dapat di tulis :
C*(Өw,Y) ≡ӨC*(w,Y)

4.Berbentuk cembung terhadap w
Jika c =w1X1+w2X2. Grafik fungsi biaya dapat digambarkan dengan harga input yang bervariasi yaitu w1 dan harga input lain yang konstan, yaitu w2, maka w2X2 adalah titik potong dari kurvanya dan kemiringan kurvanya adalah sebesar X1. Fuingsi ini dapat di sebut dengan fungsi biaya pasif.
Sekarang pertimbangkan lagi C*=w1X1*+w2X2*. Karna fungsi ini merupakan fungsi biaya minimum, maka fungsi tidak akan berada di atas fungsi biaya pasif. Karena fungsi biaya pasif adalah garis lurus, dan C*(w1,w2,Y) tidak mungkin terletak di atasnya dan keduanya bersinggungan pada titik w1*, maka fungsi C*(w1w2,Y) berbentuk cembung terhadap w *



BAB III
PENUTUP

Biaya produksi atau operasional dalam sistem industri sangat memainkan peranan penting, karena menciptakan keunggulan kompetitif dalam persaingan antar-industri di pasar global. Hal ini disebabkan proporsi biaya produksi dapat mencapai sekitar 70% - 90% dari biaya total penjualan secara keseluruhan, sehingga reduksi biaya produksi melalui peningkatan efisiensi akan membuat harga jual yang ditetapkan oleh produsen menjadi lebih kompetitif.
Biaya dalam ekonomi manajerial mencerminkan efisiensi sistem produksi, sehingga konsep biaya juga mengacu pada konsep produksi, hanya apabila pada konsep produksi kita membicarakan penggunan input secara fisik dalam menghasilkan output produksi, maka dalam konsep biaya kita menghitung penggunaan input itu dalam nilai ekonomi yang disebut biaya. Sesuai dengan konsep produksi jangka pendek, di mana terdapat input tetap (fixed inputs) dan input variabel (variable inputs), maka pada dasarnya biaya yang diperhitungkan dalam produksi jangka pendek adalah biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs).
Konsep biaya jangka panjang diperlukan oleh manajer untuk menentukan skala operasi dari suatu perusahaan. Dalam membuat keputusan jangka panjang, manajer harus mengetahui biaya produksi minimum dalam memproduksi setiap tingkat output tertentu. Biaya jangka pendek diturunkan dari produksi jangka pendek, sedangkan biaya jangka panjang dari jalur perluasan jangka panjang (long-run expansion path).
Analisis biaya jangka panjang sangat penting untuk mengetahui apakah suatu perusahaan beroperasi pada skala usaha yang ekonomis (economies of scale) atau tidak ekonomis (diseconomies of scale). Skala usaha ekonomi terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya rata-rata jangka panjang (LAC). Sebaliknya skala usaha tidak ekonomis terjadi apabila perluasan usaha atau peningkatan output akan meningkatkan biaya rata-rata jangka panjang (LAC).



DAFTAR PUSTAKA

·         Nicholson, Walter.2000. Mikroekonomi Intermediate dan Aplikasinya, edisi kedelapan. Jakarta:penerbit Erlangga.
·         http://cfasyifa.wordpress.com/2011/12/02/break-even-point-bep/
·         Rahardja, Prathama. Ekonomi, Edisi keempat.Jakarta: PT.Intan Pariwara
·         www.ekomarwanto.com/2012/04/teori-biaya-produksi.html
·         http://www.ut.ac.id/html/suplemen/espa4111/menu3/maksimisasi%20keuntungan.htm
·         http://syukronali.files.wordpress.com/2010/05/toeri-biaya-dan-produksi.docx
·         Tasman Aulia.2008.Ekonomi Produksi,Analisis,Efisiensi dan Produktivitas.Jakarta:Candra Pratama



  

4 komentar:

  1. https://evaperonicha.blogspot.com/2019/01/contoh-rpp-prakarya-kelas-x-kurikulum.html?m=1


    Hay kak. Ayok belajar ekonomi. Silahkan kunjungi blog inj .terimakasih

    BalasHapus