Powered By Blogger

Senin, 18 Mei 2015

penawaran uang dan kegiatan ekonomi negara

Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai dua hal:
Ø  Teori-teori keuangan yang utama, yaitu: teori kuantitas, teori sisa tunai yang di kemukakan ahli ekonomi Klasik dan teori ekonomi Keynes.
Ø  Kebijakan moneter, yaitu langkah-langkah pemerintah (melalui bank sentral) untuk mengendalikan kegiatan ekonomi negara dan harga-harga dengan cara mengendalikan perubahan-perubahan dalam penawaran uang dan tingkat bunga.
            Analisis –analisis yang menjelaskan tentang perhubungan diantara penawaran uang dengan tingkat harga dan kegiatan ekonomi negara dinamakan Teori Keuangan.

A.PENAWARAN UANG DAN HARGA (PANDANGAN KLASIK)
            Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: teori kuantitas (quantity theory of money) dan teori sisa tunai (cash balance theory).
            Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama presentasinya dengan tingkat yang sama dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran uang akan menaikan harga pada tingkat yang sama dan penurunan penawaran uang akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama. Merupakan pandangan pokok teori yang sama antara ahli ekonomi Klasik dengan ahli ekonomi Keynes.
·      

  PERSAMAAN PERTUKARAN
   MV = PT
 Dapat dinyatakan sebagai berikut:
 Keterangan: - M adalah penawaran uang
                     - V adalah laju peredaran uang 
                    - P adalah tingkat harga
                   - T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjual belikan dalam     perekonomian.
MVy = Y
 Teori kuantitas uang adakalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
 Keterangan: - M adalah penawaran uang
        - Vy adalah laju peredaran uang yang di belanjakan untuk membeli barang-        barang jadi saja
        - Y adalah pendapatan nasional.

TEORI KUANTITAS UANG
Teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut : perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah kearah yang sama.
Pandangan teori kuantitas menurut Irving Fisher golongan ahli-ahli ekonomi Klasik,  didasarkan kepada dua asumsi berikut :
1. Laju peredaran uang atau V adalah tetap
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik kelajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti : sistem pembayaran gaji ,ciri-ciri kegiatan perdagangan ,efisiensi sistem pengankutan dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor ini tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu pendek dan cara masyarakat menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah.
2.Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi
Oleh karena itu jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat di tambah. Adapun Rumusan Say yang berbunyi, setiap barang yang di keluarkan akan di beli masyarakat (supply creates its own demand) .

TEORI SISA TUNAI
Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi Inggris yaitu Alferd Marshall dari Cambridge mengembangkan teori sisa tunai  yang juga menerangkan sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga.
Teori ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Berikut adalah persamaannya:
 M = kPT


Keterangan : dimana M, P, T mempunyai arti yang sama dalam MV = PT.
Dalam teori ini k adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang mereka dalam bentuk tunai.

KRITIK-KRITIK KE ATAS TEORI KUANTITAS UANG
Ahli-ahli ekonomi modern yang menyongkong teori kuantitas uang di kenal sebagai golongan Monetaris. Golongan Monetaris berpendapat bahwa kebijakan moneter adalah alat yang paling efektif untuk mengendalikan kegiatan ekonomi.
Kritik-kritik utama yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang berbeda pendapat keatas teori kuantitas sebagai berikut:
1.Pemisalan bahwa T adalah kurang tetap
Ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat kesempatan kerja penuh selalu tercapai maka seterusnya mereka berpendapat bahwa jumlah barang-barang dalam perekonomian tak dapat di tambah. Golongan Keynesian berpendapat bahwa kesempatan kerja penuh tidak selalu dicapai yang banyak berlaku adalah kegiatan ekonomi yang tidak menggunakan faktor-faktor produksi secara sepenuhnya dan menyebabkan pengangguran.
2.Laju peredaran uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka panjang
Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik faktor yang mempengaruhi kelajuan peredaran uang yaitu:

- Pengangguran yang tinggi mengrangi pengeluaran masyarakat
- Inflansi
- Dalam jangka panjang kemajuan dan perkembangan institusi keuangan mengurangi sisa tunai dan ini mempercepat laju peredaran uang.
3.Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari yang diterangkan oleh teori kuantitas.
4.Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk melicinkan kegiatan tukar menukar dan transaksi dengan menggunakan uang.
5.Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku bunga
Menurut ahli ekonomi klasik bahwa penawaran uang tidak mempengaruhi suku bunga dan menurut golongan Keynesian penawaran uang mempengaruhi suku bunga.

B.TEORI   KEUANGAN   KEYNES
Ø  Teori keuangan Keynes terutama menerangkan tiga hal, yaitu:
        i.Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang.
        ii.Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga.
        iii.Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.


TUJUAN-TUJUAN MEMEGANG UANG
1.Permintaan Uang untuk Transaksi
            Tingkat spelisalisasi yang tinggi hanya mungkin wujud apabila pertukaran dilakukan dengan menggunakan uang karena dengan ini pemilik uang dapat dengan mudah menggunakannya untuk membeli barang-barang yang mereka perlukan.
2.Permintaan Uang untuk Berjaga-jaga
Uang yang disisihkan untuk tujun menghadapi keadaan kesusahan atau masalah penting lain di masa depan dinamakan permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga. Permintaan uang untuk tujuan awasan adalah permintaan uang untuk menghadapi kesusahan-kesusahan seperti apabila ada anggota keluarga yang sakit.
3.Permintaan Uang untuk Spekulasi
Masyarakat menggunakan pola uangnya untuk tujuan spekulasi yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-surat berharga seperti Obligasi Pemerintah,saham perusahaan dan “treasury bill”.

PERMINTAAN UANG DALAM GRAFIK
Permintaan uang adalah jumlah uang yang diminta oleh masyarakat untu ketiga tujuan meminta uang yaitu tujuan transaksi, tujuan berjaga-jaga, tujuan spekulasi. Permintaan uag untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga ditentukan oleh pendapatan nasional dan sifatnya berbeda dengan permintaan uang untuk tujuan spekulasi yang ditentukan oleh suku bunga.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG DAN SUKU BUNGA
Dalam teori Keynes, suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Kurva penawaran uang adalah tidak elastik sempurna (tegak lurus).

UANG DAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KEYNES
Penawaran uang akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak menimbulkan efek ke atas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara.

 MEKANISME TRANSMISI

Analisis Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan menyebabkan tingkat kegiatan dalam perekonomian belum mencapai tingkat yang maksimum. Keadaan ini dapat diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan:
  i.Menaikan pengeluaran agregat
Dapat melalui perubahan pengeluaran pemerintah dan komponen pengeluaran agregrat lain (seperti ekspor dan investasi)
 ii.Menambah penawaran uang
            Teori Keynes tidak menunjukan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi tingkat harga. Teori keuangan Keynes juga sama sekali memperhatikan efek perubahan penawaran uang kepada tingkat harga. Efek perubahan negara dapat dibedakan kepada tiga tahap perubahan yang berikut:
 i.Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan keatas suku bunga.
ii.Selanjutnya perubahan suku bunga akan mengubah jumlah investasi.
iii.Perubahan investasi mengubah pengeluaran dan akhirnya pendapatan nasional.
            Rangkaian peristiwa-peristiwa yang dinyatakan diatas dinamakan mekanisme transmisi atau transmision merchanism yaitu suatu rangkaian peristiwa yang menggambarkan efek perubahan uang keatas kegiatan ekonomi negara.
 Perangkap Likuiditas adalah suatu keadaan dimana suku bunga dalam perekonomian mencapai tingkat yang sangat rendah dan menyebabkan permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi elastis sempurna.

PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN
Milton Friedman merupakan pelopor golongan Monetaris yang mengemukakan pandangan baru yang pada dasarnya menyempurnakan pandangan teori kuantitas. Teori Friedman berpendapat bahwa pertambahan penawaran uang dapat menimbulkan kenaikan harga maupun kenaikan pendapat nasional riil.
            Melalui analisis AD (Agregart Demand) – AS ( Agregrat Supply) dapat dibutikan bahwa pandangan golonagn Klasik dan Keynes tidak sepenuhnya benar. Pandangan Klasik kurang tepat karena, (i) kesempatan kerja penuh tidak selalu tercapai oleh sebab itu T (jumlah barang dalam ekonomi) dapat berubah dan, (ii) kenaikan harga yang mungkin berlaku tidaklah sebesar seperti yang diramalakan oleh teori kuantitas yaitu kenaikan harga adalah sama tingkat kelajuannya dengan pertambahan penawaran uang. Sedangkan kelemahan teori Keynes adalah analisisnya tidak memperhatikan efek perubahan penawaran ke atas tingkat harga.
C.KEBIJAKAN MONETER DAN KEGIATAN EKONOMI
Kebijakan moneter dibedakan kepada dua golongan yaitu kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.
Kebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunag dalam perekonomian.
Kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan. Tujuan utama kebijakan ini bukanla untuk mengawasi perkembangan penawaran uang tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan.

KEBIJAKAN MONETER KUANTITATIF
Kebijakan ini dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan, yaitu:
i.Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasar modal langkah ini dinamakan operasi pasar terbuka.
 ii.Membuat perubahan keatas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar oleh bank-bank perdagangan.
 iii.Membuat perubahan atas cadangan minimum yag harus disimpan oleh bank-bank perdagangan.


ü  Operasi Pasar Terbuka
     Penawaran uang akan bertambah karena apabila bank sentral melakukan pembayaran atas pembelian surat-surat berharga maka cadangan yang ada pada bank perdagangan telah menjadi besar.Dalam masa inflasi kegiatan ekonomi yang berlebihan harus dikurangkan dengan langkah mengurangkan penawaran uang.
Tujuan mengurangkan penawaran uang dapat dicapai oleh bank sentral dengan membeli surat-surat berharga. Agar operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan sukses dengan diwujudkan dengan keadaan-keadaan diantaranya:
1)Bank-bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka hanya akan berhasil apabila bank-bank perdagangan tidak  mempunyai kelebihan cadangan lagi.
2)Dalam ekonomi telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan

ü  Mengubah Suku Bunga dan Suku Diskonto
Ada dua bentuk bantuan untuk bank-bank perdagangan yang dapat diberikan oleh bank sentral yaitu:
    i.Dengan memberikan pinjaman
    ii.Dengan membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank perdagangan yang  memerlukan bantuan .
            Bank sentral hanya akan menerima surat-surat berharga yang mudah tunai seperti sertifikat Bank Indonesia. Apabila bank-bank perdagangan menjual surat-surat berharga seperti itu kepada bank sentral maka langkah itu dinamakan mendiskontokan surat-surat berharga.
 Bank sentral akan menetapkan suku diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat-surat berharga lainnya yang mudah tunai yang dijual kepada bank sentral. Tingkat yang ditentukan oleh bank sentral tersebut dinamakan suku diskonto atau suku bank (Bank Rate).
            Peranan bank sentral sebagai suatu sumber pinjaman atau tempat untuk mendiskontokan surat-surat berharga tersebut dapat digunakan oleh bank sentral sebagai suatu alat untuk mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan ekonomi.

ü  Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Apabila kelebihan cadangan banyak terdapat dibank-bank perdagangan didalam mempengaruhi penawaran uang langkah bank sentral yang paling efektif adalah dengan mengubah tingkat cadangan minimum.

 KEBIJAKAN MONETER KUALITATIF
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
i.Pengawalan pinjaman secara terpilih dilakukan dengan menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
ii.Pembujukan moral dilakukan oleh bank sentral yang mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu.


ü  Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih
            Tujuan utama dari melaksanakan pengawasan pinjaman secara terpilih adalah untuk memastikan bahwa bank-bank perdagangan memberikan pinjaman-pinjaman dan melakukan investasi-investasi yang sesuai dengan yang diinginkan oleh pemerintah.
 Pengawasan pinjaman secara terpilih ini bukanlah tujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang diwujudkan oleh bank –bank perdagangan melalui kegiatan mereka meminjamkan dan menginvestasikan uang dipasaran uang dan pasaran modal. Dalam kebijakan ini yang diawasi adalah bentuk pinjaman dan investasi keuangan yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
Beberapa contoh lain langkah-langkah bank sentral untuk mengendalikan pinjaman bank-bank perdagangan adalah:
i.Mengarahkan supaya bank-bank perdagangan memberikan pinjaman kepada pembeli-pembeli rumah biaya murah dengan tingkat bunga yang rendah.
ii.Mengalakkan pemberian pinjaman kepada pedagang-pedagang kecil.
iii.Memberikan syarat yang lebih tingan untuk pinjaman kepada pedagang kecil dan industri rumah tangga. Kebijakan pinjaman secara terpilih dapat pula dilakukan untuk:
i.Pinjaman bank perdagangan kepada para konsumen.
ii.Pinjaman untuk membeli saham-saham di pasaran modal.



1.Pinjaman kepada para konsumen
Pada waktu ekonomi sedang menghadapi banyak pengangguran pemerintah perlulah menggalakkan para konsumen untuk melakukan lebih banyak perbelanjaan. Bank sentral dapat melaksanakan tujuan ini dengan memberikan syarat-syarat yang lebih ringan kepada peminjam-peminjam untuk membeli barang-barang yang tahan lama atau rumah. 

2.Pinjaman untuk membeli saham
Ketiadaan pembatasan besarnya pinjaman surat berharag menimbulkan spekulasi yan berlebihan yang pada akhirnya menimbulkan kenaikan dan kemerosotan harga yang tinggi di pasaran saham.

ü  Pembujukan Moral
            Kebijakan ini dijalankan oleh bank sentral bukan dengan menetapkan dalam bentuk tertulis hal-hal yang harus dilakukan oleh bank-bank perdagangan, tetapi dengan mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank tersebut.
            Dalam menggunakan pembujukan moral didalam menjalankan kebijakan moneternya, bank sentral mungkin menjalankan kebijakan bersifat kuantitatif tetapi mungkin pula menjalankan kebijakn yang bersifat kualitatif.
            Dengan melalui pembujukan moral bank sentral dapat meminta bank-bank perdagangan untuk mengurangi atau menambah keseluruhan jumlah pinjaman atau mengurangi atau menambah pinjaman kepada sektor-sektor tertentu atau membuat perubahan-perubahan atas suku bunga yang mereka tetapkan atas pinjaman yang mereka berikan. Kesuksesan dari kebijakan yang dijalankan secara pembujukan moral tergantung kepada sampai dimana bank-bank perdagangan menjalankan kebijakan yang diusulkan oleh bank sentral.

D.Efek Kebijakan Moneter dalam Grafik
Untuk melengkapi uraian mengenai kebijakan moneter, ada baiknya apabila ditunjukkan bagaimana kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif akan mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi. Pada mulanya dimisalkan p erekonomian menghadapi masalah kemunduran ekonomi dan pengangguran meningkat. Untuk mengatasi masalah ini bank sentral berusaha menambah penawaran uang dan menurunkan suku bunga.
Telah diterangkan apabila penawaran uang bertambah, tingkat bunga akan turun, investasi akan meningkat, dan sebagai akibatnya pengeluaran agregat juga akan meningkat. Perubahan ini akan memindahkan kurva AE ke atas dan kurva AD ke kanan. Efek dari perubahan ini kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan tingkat harga akan meningkat. Efek ini dapat dilihat pada gambar dibawah.

Grafik (a) menunjukkan efek kebijakan moneter dalam analisis pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y=AE). Pengeluaran agregat pada ketika ekonomi mengalami kemunduran adalah AE0 dan dengan demikian keseimbangan yang asal dicapai di E0 dan pendapatan nasional adalah Y0. Kebijakan moneter akan menambah pengeluaran agregat dan perubahan ini ditunjukkan oleh perubahan AE0 menjadi AE1 dan pendapatan nasional meningkat menjadi Y1. Pertambahan pendapatan nasional ini akan menmbahkesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.
Efek kebijakan moneter dapat pula diterangkan dengan menggunaka analisis AD=AS, seperti ditunjukkan dalam grafik (b). Keseimbangan asal–yaitu pada ketika perekonomian sedang mengalami kemunduran, dicapai di E0, yaitu titik persilangan di antara AD0 dan AS. Keseimbangn ini adalah sama dengan keseimbangan asal dalam analisis Y=AE.
Maka harga pada keseimbangan asal ini adalah P0. Oleh karena kebijakan moneter memindahkan pengeluaran agregat dari AE0 menjadi AE1 dan menyebabkan pendapatan nasional bertambah sebanyak Y0Y1, maka kurva AD0 akan bergeser menjadi AD1 yang melalui titik E1di mana E0E1 = Y0Y1.
Kurva AD1 memotong kurva AS di E2 dan ini merupakan keseimbangan AD-AS yang baru efek dari melaksanakan kebijakan moneter.   Keseimbangan yang baru ini menunjukkan pendapatan nasional riil hanya meningkat dari Y0 menjadi Y2 dan tingkat harga meningkat dari P0 menjadi P1.
Mengapakah dalam analisis AD-AS pada keseimbangn yang baru pendapatn nasional riil lebih rendah dari Y1 ? hal itu bersumber dari efek berikut : pertambahan pengluaran agregat dari AE0 menjadi AE1 akan meningkatkan harga-harga dan ini mengurangi pendapatan nasional riil dan pengeluaran agregat riil, yaitu hanya mencapai Y2







DAFTAR PUSTAKA
Sukirno,Sadono.(2004), Makro Ekonomi “Teori Pengantar”, Jakarta: Rajawali Pers


contoh surat permohonan calon penerima beasiswa dan surat pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain

                                                                                            
contoh surat permohonan cslon penerima beasiswa

                                                                                                                Medan,
Nomor : -                                                                     Kepada Yth Bapak Rektor Unimed
Lamp   : 1 (satu) berkas rangkap 2                                                    Di
Hal       : Permohonan mendapatkan Beasiswa                                  Medan.



              Dengan hormat,
              Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
              Nama                          : Cinta Rosalina Tarigan
              NIM                           : 
              Program Studi            : Pendidikan Ekonomi
              Jurusan                      : Pendidikan Ekonomi
              Fakultas                     : Ekonomi
              Jenis Kelamin              : Perempuan
             
datang mengajukan permohonan untuk mendapatkan beasiswa PPA dengan melampirkan         berkas masing-masing rangkap 2 (dua) sebagai berikut :
1.    Fotocopy KTM / Mahasiswa Reguler
2.    Fotocopy Kwitansi semester terakhir
3.    Fotocopy KHS semester terakhir dengan IPK.....
4.    Surat Keterangan Penghasilan Orang Tua 
5.    Surat Pernyataan tidak Menerima Beasiswa lain
6.    Fotocopy  Kartu Keluarga
7.    Fotocopy  Buku Rekening/Taplus BNI


Demikian permohonan ini disampaikan ,dan atas perhatian dan bantuan  bapak rektor, diucapkan terimakasih.




                                                                                                          Hormat saya,
                                                                                                          Pemohon

                                                                                                                                 
                                                                                                                        Cinta R Tarigan
                                                                                                     NIM:
                                                                                                          

                                                                                                                                 
                                                                                                                  







SURAT PERNYATAAN TIDAK MENERIMA BEASISWA DARI SUMBER LAIN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama                           : Cinta Rosalina Tarigan
NIM                            : 
Program Studi `           : Pendidikan Ekonomi
Jurusan                        : Pendidikan Ekonomi
Fakultas                       : Ekonomi

dengan ini menyatakan bahwa saya tidak menerima beasiswa dari pihak lain.Apabila Surat Pernyataan ini ternyata tidak benar,maka saya akan bertanggungjawab atas kerugian yang ditimbulkannya.

Demikian Surat Pernyataan ini saya perbuat sebagai bahan kelengkapan administrasi permohonan mendapat beasiswa.


Diketahui                                                                                Medan,28 Maret 2015
Wakil Dekan III,                                                                     Yang membuat Pernyataan ,

                                                                                                           
Drs.Surbakti Karo-Karo M.si,Ak                                            Cinta R Tarigan
NIP :                                                                                       NIM:

Jumat, 15 Mei 2015

hubungan investasi dannga tingkat suku bunga

                                       BAB I
PENDAHULUAN
Setiap pelaku bisnis baik pengusaha, manajer, individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis tidak terlepas dari berbagai alternatif keputusan investasi dan pembiayaan.Keputusan investasi dan pembiayaan merupakan keputusan yang saling bertalian atau saling berkaitan satu dengan yang lain, seperti mata uang dengan dua sisi,dimana satu sisi adalah keputusan investasi maka di sisi lain adalah keputusan pembiayaan. Secara teoritis, keterandalan keputusan investasi dan pembiayaan sangatlah bergantung pada tingkat suku bunga yang berlaku.
Menurut Lawrence J Gitman (2000) tingkat suku bunga merupakan kompensasi yang harus dibayar oleh pihak peminjam (borrower) dana kepada pihak yang meminjamkan (lender). Dari sudut pandang borrower tingkat suku bunga merupakan biaya penggunaan dana (cost of borrowing funds) yang harus dipertimbangkan dalam keputusan pembiayaan, sedangkan dari sudut pandang lender tingkat suku bunga merupakan tingkat hasil yang diharapkan (required return).
Pemahaman secara lebih mendalam tentang karateristik tingkat suku bunga sangat membantu keakuratan hasil keputusan investasi dan keputusan pembiayaan. Dalam praktek, tingkat suku bunga diterjemahkan kedalam berbagai terminologi yang beraneka ragam. Keragaman terminologi suku bunga membawa konsekuensi pada penentuan besaran biaya penggunaan dana dan penentuan hasil yang diharapkan dari suatu proyek investasi. Banyak orang terkecoh dengan suku bunga yang ditawarkan, kebanyakan bagian marketing menggunakan suku bunga sebagai alat pamungkas untuk meningkatkan penjualan. Padahal, suku bunga tersebut memiliki karakteristik yang beraneka ragam, seperti suku bunga flat, suku bunga efektif, suku bunga in advance, suku bunga in arrear, suku bunga fixed, dan suku bunga floating.



A.Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai negara berkembang merupakan tujuan dari kegiatan investasi baik yang dilakukan oleh investor asing maupun yang dilakukan oleh investor dalam negeri. Akan tetapi apabila iklim investasi yang tidak ramah seperti terjadinya pemboman yang dilakukan oleh teroris di hampir seluruh Indonesia, kondisi politik yang tidak stabil, dan maraknya isu-isu yang menyesatkan dan kerusuhan di mana-mana maka investasi baru sulit untuk diwujudkan. Walaupun ada kegiatan investasi akan tetapi investasi tersebut hanya untuk memperluas ataupun membiayai investasi yang sudah ada sebelumnya.
Sementara tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini Indonesia memerlukan investasi baru untuk mengurangi tingkat pengangguran yang setelah krisis ekonomi melanda negeri ini semakin menggila. Semakin tinggi tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan pun semakin tinggi. Hal ini mengakibatkan pendapatan masyarakat pun semakin rendah. Jalan keluar untuk mengatasi msalah ini adalah dengan menciptakan investasi baru agar masalah pengangguran dapat diatasi sehingga pendapatan masyarakat dapat mengalami peningkatan.
Selain faktor-faktor eksternal di atas ada juga faktor lain yang mempengaruhi kegiatan investasi yang berasal dari dalam dari kegiatan investasi yaitu tingkat suku bunga. Berdasarkan teori yang telah ada hubungan antara tingkat suku bunga dengan kegiatan investasi adalah berhubungan negatif, maksudnya apabila tingkat suku bunga mengalami penurunan maka investasi akan mengalami peningkatan dan sebaliknya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka investasi mengalami penurunan.






B.Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di atas maka ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut pada BAB berikutnya. Rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.    Pengertian suku bunga dan investasi
2.    Teori-teori yang mendukung suku bunga dan investasi
3.    Hubungan suku bunga dengan tingkat investasi






C.Tujuan Penulisan      
            Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Ekonomi Moneter juga sebagai tambahan referensi dan wacana bagi teman-teman yang ingin mencari informasi tambahan mengenai materi hubungan tingkat suku bunga dengan investasi.











BAB II
LANDASAN TEORI
Suku bunga merupakan dana atas harga yang dipinjam (Reily and Brown,1997). Pada waktu perusahaan merencanakan pemenuhan kebutuhan modal sangat dipengaruhi oleh tingkat suku bunga yang berlaku saat itu. Apakah akan menerbitkan sekuritas ekuitas atau hutang. Karena penerbitan obligasi atau penambahan hutang hanya dibenarkan jika tingkat bunganya lebih rendah. Suku bunga yang rendah akan merangsang investasi dan aktivitas ekonomi yang akan menyebabkan harga saham meningkat.
Dalam dunia properti, suku bunga berperan dalam meningkatkan aktivitas ekonomi sehingga berdampak kuat pada kinerja perusahaan properti yang berakibat langsung pada meningkatnya return saham. Suku Bunga Sertifikat Bank IndonesiaPengaruh lain krisis financial global terhadap ekonomi makro adalah dari sisi tingkat suku bunga.
Dengan naiknya kurs dollar,suku bunga akan naik karena Bank indonesia akan menahan rupiah sehingga akibatnya inflasi akan meningkat.Kedua,gabungan antara pengaruh kurs dollar tinggi dan suku bunga yang tinggi akan berdampak pada sektor investasi dan sektor riil, dimana investasi disektor riil seperti properti dan usaha kecil menengah (UKM) dalam hitungan semesteran akan sangat terganggu.Pengaruhnya pada investasi dipasar modal ,krisis global ini akan membuat orang tidak lagi memilih pasar modal sebagai  tempat  yang menarik untuk berinvestasi karena kondisi makro yang beruntung.
`           Krisis ekonomi di indonesia pada tahun 1997 juga menunjukan hubungan antara kondisi makro ekonomi terhadap kinerja saham,dimana dengan melemahnya nilai tukar rupiah telah berdampak besar terhadap pasar modal di indonesia.Investasi yang berani disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal. Dengan kata lain investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Menurut Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus ”investasi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh para penanam modal yang menyangkut penggunaan sumber-sumber seperti peralatan, gedung, peralatan produksi dan mesin-mesin baru lainnya atau persediaan yang diharapkan akan memberikan keuntungan dari investasi tersebut.”

Komarudin (1983) memberikan pengertian investasi yaitu:
a. Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
b. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan dimasa yang akan datang.
c. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya.
Investasi menghimpun akumulasi modal dengan membangun sejumlah gedung dan peralatan yang berguna bagi kegiatan produktif, maka output potensial suatu bangsa akan bertambah dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang juga akan meningkat. Jelas dengan demikian bahwa investasi memainkan peranan penting dalam menentukan jumlah
output dan pendapatan.
Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan (Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993,183). Faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah. Usaha untuk mencatat nilai penanaman modal dilakukan dalam satu tahun tertentu yang digolongkan sebagai investasi, meliputi pengeluaran atau pembelanjaan untuk:
a. Seluruh pembelian para pengusaha atas barang modal dan membelanjakan untuk mendirikan industri-industri.
b.  Pengeluaran masyarakat untuk mendirikan tempat tinggal.
c. pertambahan dalam nilai stok barang-barang perusahaan yang berupa bahan mentah, barang yang belum diproses dan barang jadi.
Adam smith menyatakan bahwa investasi dilakukan karena para pemilik modal mengharapkan untung dan harapan masa depan keuntungan bergantung pada iklim investasi pada hari ini dan pada keuntungan nyata. Smith yakin keuntungan cenderung menurun dengan adanya kemajuan ekonomi. Pada waktu laju pemupukan modal meningkat, persaingan yang meningkat antar pemilik modal akan menaikkan upah dan sebaliknya menurunkan keuntungan.
Menurut Harrod-Domar pengeluaran investasi (I) tidak hanya mempunyai pengaruh terhadap permintaan agregat (Z), tetapi juga terhadap penawaran agregat (S) melalui pengauhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam prespektif waktu yang lebih panjang ini. I menambah stok kapital (misalnya, pabrik-pabrik, jalan-jalan dan sebagainya). Jadi I=  K, dimana K adalah stok kapital dalam masyarakat. Ini berarti pula peningkatan kapasitas produksi masyarakat dan selanjutnya berarti bergesernya kurva S ke kanan.
Teori Konsep Marginal Efficiency of Capital
Dalam teori makro Keynes keputusan apakah suatu Investasi akan di laksanakan atau tidak,tergantung pada perbandingan antara besarnya keuntungan yang di harapkan (yang menyatakan dalam persentase satuan waktu waktu) di suatu pihak dan biaya penggunaan dana atau tingkat bunga di pihak lain. Apabila tingkat bunga yang berlaku di pasar uang sebesar 2% setiap bulan (atau 24% setahun), sedangkan keuntungan yang di harapkan sebesar 50% maka investasi tersebut masih menguntungkan karena keuntungan (kotor) yang di harapkan 50% jadi melebihi ongkos pendanaan dapat di katakana 50%-24% = 26% pertahun untuk 10 tahun. Maka jika pengusaha tersebut “rasional” investasi tersebut akan dilaksanakan Secara ringkas :
1. Jika keuntungan yang diharapkan (MEC) lebih besar dari pada
tingkat bunga, maka investasi di laksanakan.
2. jika MEC lebih kecil dari pada tingkat bunga maka investasi
tidak dilaksanakan.
3. Jika MEC = tingkat bunga maka investasi bias di laksanakan
dan bisa juga tidak
Dari uraian di atas, di ketahui bahwa berapa tingkat pengeluaran investasi yang di harapkan oleh para investasi di tentuakan oleh dua hal yaitu tingkat suku bunga yang berlaku dan marginal efficiency of capital. Perilaku makro para investor ini biasanya di ringkas dalam satu bentuk fungsi marginal efficiency of capital atau fungsi investasi.
Tiga hal yang perlu di garis bawahi mengenai fungsi investasi pertama funsi tersebut mempunyai slope, yang negative, artinya semakin rendah tingkat bunga semakin besar pula tingkat pengeluaran investasi yang di inginkan. Kedua, dalam kenyataan fungsi tersebut sulit untuk di peroleh sebab posisinya sangat stabil (mudah berubah dalam jangka waktu yang sangat singkat). Kelebihan fungsi investasi ini akan segera dapat di pahami karena posisinya sangat tergantung pada nilai MEC dari proyek-proyek yang ada dan bahwa MEC adalah keuntungan yang di harapkan oleh investor. Ketiga, yang perlu ditekankan adalah hubungan teori Keynes dengan kenyataan, khususnya masalah tersedianya dana investasi.



BAB III
PEMBAHASAN
Kepastian usaha merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi para pelaku ekonomi untuk menginvestasikan dananya sehingga pada akhirnya akan berdampak pada kinerja perekonomian secara keseluruhan. Salah satu variabel yang dijadikan sebagai indikator untuk menentukan para investor mau menanamkan dananya adalah stabilitas di pasar uang yang ditunjukkan dengan variabel suku bunga. Data mengenai investasi dan suku bunga  Indonesia ditunjukkan dengan tabel berikut :

Tahun
Suku Bunga
Investasi
%
 (Milyar Rp)
1990
19
76196
1991
24.32
88671
1992
20.6
101194
1993
15.55
97213
1994
13.53
118707
1995
17.72
145118
1996
18.26
163453.4
1997
21.01
199301.1
1998
40.07
160326.9
1999
21.2
125010.6
2000
13.5
187284.4
2001
16.48
254089
2002
16.5
252289
2003
11.59
250000
Sumber:Badan Pusat Statistik
           
Dari data diatas ,dapat kita lihat bahwa hubungan tingkat suku bunga dan investasi bersifat negatif,dengan kata lain jika tingkat suku bunga rendah maka tingkat pengeluaran akan investasi yang di inginkan akan semakin besar, hal ini memang benar,namun tidak selamanya teori ini atau keadaan ini terjadi dalam kenyataan/realitas kegiatan perekonomian,karena biasanya investasi itu tergantung pada keadaan ekonomi dan jangka waktu dari investasi itu sendiri,karena biasanya  posisinya  dari investasi itu sendiri sangat stabil (mudah berubah dalam jangka waktu yang sangat singkat) hal ini jelas tergambar dari data diatas,dan hal ini sesuai dengan teori Keynes (Teori Konsep Marginal Efficiency of Capital) yang menyatakan bahwa tingkat investasi tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bungan saja namun sangat dipengaruhi juga oleh Marginal Efficiency of Capital atau tergantung pada perbandingan antara besarnya keuntungan yang di harapkan (yang menyatakan dalam persentase satuan waktu waktu) di suatu pihak dan biaya penggunaan dana atau tingkat bunga di pihak lain.
Setiap pelaku bisnis baik pengusaha ,manajer, individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis tidak terlepas dari berbagai alternatif keputusan investasi dan pembiayaan. Keputusan investasi dan pembiayaan merupakan keputusan saling bertalian seperti mata uang dengan dua sisi. Dimana satu sisi adalah keputusan investasi maka di sisi lain adalah keputusan pembiayaan.
Secara teoritis, keterandalan keputusan investasi dan pembiayaan sangatlah bergantung pada tingkat suku bunga yang berlaku. Menurut Lawrence J Gitman (2000) tingkat suku bunga merupakan kompensasi yang harus dibayar oleh pihak peminjam (borrower) dana  kepada pihak yang meminjamkan (lender). Dari sudut pandang borrower tingkat suku bunga merupakan biaya penggunaan dana (cost of borrowing funds) yang harus dipertimbangkan dalam keputusan pembiayaan sedangkan dari sudut pandang lender  tingakat suku bunga merupkan tingakat hasil yang diharapkan (required return).
Pemahaman secara lebih mendalam tentang karakteristik tingkat suku bunga sangat membantu keakuratan hasil keputusan investasi dan keputusan pembiayaan. Dalam praktek, tingkat suku bunga diterjemahkan kedalam berbagai terminologi yang beraneka ragam. Keragaman terminologi suku bunga membawa konsekuensi pada penentuan besaran biaya penggunaan dana dan penentuan hasil yang diharapkan dari suatu proyek investasi. Banyak orang terkecoh dengan suku bunga sebagai alat pamungkas untuk meningkatkan penjualan. Padahal, suku bunga tersebut memiliki karakteristik yang beraneka ragam, seperti suku bunga flat, suku bunga efektif, suku bunga in advance, suku bunga in arrear,suku bunga fixed, dan suku bunga floating.








BAB IV
KESIMPULAN
Maka kesimpulan yang dapat diambil dari Hubungan tingkat suku bunga terhadap Harga Saham adalah :
Ø  Tingkat suku bunga memiliki pengaruh yang besar terhadap harga saham
Ø   Suku bunga yang lebih tinggi akan:
·         Menurunkan kegiatan ekonomi
·         Meningkatkan beban bunga (dengan demikian menurunkan laba perusahaan)
·         Menyebabkan investor menjual saham dan mentransfer dana pada pasar obligasi
Ø Jadi, semakin tinggi suku bunga akan menekan harga saham
Ø Tingkat suku bunga sulit dan bahkan tidak mungkin untuk diprediksi
Ø Maka, kebijakan keuangan yang baik harus menggunakan:
·         Bauran utang jangka pendek dan jangka panjang
·         Strategi perusahaan untuk bertahan pada berbagai suku bunga di masa depan
           
Teori yang menyatakan bahwa tingkat suku bunga berhubungan negatif dengan kegiatan investasi benar akan tetapi tidak berlaku lagi di masa sekarang ini.Kegiatan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat suku bunga akan tetapi dipengaruhi oleh faktor lain seperti situasi politik dan keamanan dalam negeri, keadaan ekonomi, dan ketidakpastian hukum, dan pergantian kepemimpinan negara dan pejabat yang terkait.

 Selain itu perubahan tingkat suku bunga hanya berpengaruh pada investor domestik akan tetapi investor asing dipengaruhi oleh faktor eksternal. Peran serta pemerintah sangat berpengaruh terhadap iklim investasi di Indonesia terutama dalam penentuan kebijakan-kebijakan dan perundang-undangan.Tingkat korupsi Indonesia yang sangat tinggi menyebabkan minat investor untuk berinvestasi semakin melemah. Akibat dari tidak adanya investasi baru di Indonesia menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia semakin bertambah besar hal ini menyebabkan tingkat kemiskinan di Indonesia pun semakin besar jumlahnya.


SARAN
Memahami suku bunga merupakan keharusan bagi setiap pelaku bisnis baik sebagai pelaku yang kelebihan dana (investor) maupun sebagai pelaku yang kekurangan dana (debitor). Bagi investor akan sangat membantu memilih alternatif-alternatif investasi yang lebih menguntungkan, dan bagi debitor akan berguna dalam mengambil keputusan pembiayaan guna mendanai investasi yang akan dilakukan agar menghasilkan biaya modal yang murah.


























DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengampuh.2015.Ekonomi Moneter,Fakultas Ekonomi Unimed