MAKALAH
DIKSI
(PILIHAN KATA)
disusun
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia oleh Dosen Pengampuh
Drs.Sanggup Barus,M.Pd
Kelas:Pendidikan
Ekonomi A Reguler
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Diksi atau Pilihan Kata ini membahas mengenai bagaimana menggunakan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Medan,
16 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A.Latar
Belakang Masalah ................................................................................................... 1
B.Rumusan
Masalah.............................................................................................................. 1
C.Tujuan................................................................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2
A.Pengertian
Diksi atau Pilihan Kata.................................................................................... 2
B.Syarat-Syarat
Pemilihan Kata............................................................................................ 4
C.Pembentukan
Kata............................................................................................................. 6
BAB
III PENUTUP.............................................................................................................. 10
A.Kesimpulan........................................................................................................................ 10
B.Kritik
dan Saran................................................................................................................. 11
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Bahasa terbentuk dari beberapa
tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi, yaitu kata,
frase, klausa, kalimat. Ketika menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok
dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata - kata dalam bahasa
Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat
dimengerti dengan baik. Kata – kata yang digunakan dalam komunikasi harus
dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Tidak dibenarkan menggunkan kata –
kata dengan sesuka hati, tetapi harus mengikuti kaidah – kaidah yang benar.
Memang harus diakui, kecenderungan
orang semakin mengesampingkan pentingnya
penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi.Terkadang kita pun
tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang
benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami
kesalahan dalam penggunaan
kata, frasa, paragraf, dan
wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang
efektif dan efisien, penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat
penting, bahkan mungkin vital,
terutama untuk menghindari
kesalapahaman dalam
berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya
mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frase atau kelompok kata untuk
menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Indonesia memiliki bermacam-macam
suku bangsa dan bahasa. Hal itu juga disertai dengan bermacam-macam suku bangsa
yang memiliki banyak bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa
yang digunakan juga memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa
tersebut berfungsi sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarakat
tersebut. Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa terlepas dari berkomunikasi
dengan sesama dalam setiap aktivitas. Dalam kehidupan bermasyarakat sering kita
jumpai ketika seseorang berkomunikasi dengan pihak lain tetapi pihak lawan
bicara kesulitan menangkap informasi dikarenakan pemilihan kata yang kurang
tepat ataupun dikarenakan salah paham.
Pemilihan kata yang tepat merupakan
sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata
atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup
bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin
disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun
juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca
mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha
menjelaskan mengenai diksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata kajian, kata popular,
kata sapaan dan kata serapan.
B.Rumusan masalah
Adapun
yang menjadi rumusan makalah ini adalah:
-Pengertian
Diksi (Plihan Kata)
-Penerapan
diksi (pilihan kata) dalam kalimat ragam formal
-Pembahagian
Diksi (Pilihan Kata)
C.Tujuan
1.Mengetahui
pengertian makna kata, diksi, dan gaya bahasa, serta kata kajian dan kata
poluler.
2.Mampu
menggunakan bahasa yang tepat dalam berkomunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diksi atau Pilihan
Kata
Diksi adalah pilihan kata.
Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata
merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun
dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan
suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu
ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata. Dalam hal ini, makna kata
yang tepatlah yang diperlukan. Kata yang tepat dapat membantu seseorang
mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun
tulisan. Selain itu, pemilihan kata itu juga harus sesuai dengan situasi dan
tempat penggunaan kata-kata itu.
Singkatnya diksi dapat diartikan
sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk
mengungkapkan sebuah cerita.
Agar
menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a) Ketepatan
dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan
b) Pengarang
harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna,
sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk
yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca.
c) Menguasai
berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi kalimat
yang jelas, efektif, dan efisien.
Contoh
paragraf :
1.Hari
ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat
sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang
tak lama kemudian.
2.Liburan
kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat
senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh
semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga
seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu
sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.
Kedua
paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau
diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak
membosankan.
B. Syarat-Syarat Pemilihan Kata
1.Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam
alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan
apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata
secara objektif. Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya,
kata makan yang bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan
ditelan.
Makna konotatif adalah makna
asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi
dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan
pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah
dari zaman ke zaman. Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif
jamban, sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.
2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya
lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus.
Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah
mujair, lele, gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi
kata umum, jika kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.
3.Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang
acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air,
cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya
sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata
abstrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara
halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak
yang banyak pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas
dalam menyampikan gagasan penulis.
4.Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih
yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan.
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya
kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama
persis.
5.Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata
logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.
Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun
dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah,
skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata
popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari
masyarakat umum.
Berikut
adalah contoh dari kata-kata tersebut.
Kata Ilmiah: Kata Popular:
Analogi kiasan
Final akhir
Diskriminasi perbedaan
perlakuan
Prediksi ramalan
Kontradiksi pertentangan
Format ukuran
C. Pembentukkan Kata
Terdapat dua cara dalam pembentukkan
kata, yaitu dari luar dan dari dalam bahasa Indonesia. Pembentukkan dari dalam
yaitu terbetuknya kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari
luar melalui proses serapan.
1.Kesalahan Pembentukkan dan
Pemilihan Kata
Pada subbab ini akan disebutkan
kesalahan dalam pembentukkan kata, yang sering ditemukkan dalam bahasa lisan
maupun tulis.
Ø Penanggalan
awalan meng-
Ø Penanggalan
awalan ber-
Ø Peluluhan
bunyi /c/
Ø Penyengauan
kata dasar
Ø Bunyi
/s/, /k/, /p/, dan /t/ yang tidak luluh
Ø Awalan
ke- yang keliru pemakaian akhiran –ir
Ø Padanan
yang tidak serasi
Ø Pemakaian
kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap
Ø Penggunaan
kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman
Ø Penggunaan
kata yang hemat
Ø Analogi
Ø Bentuk
jamak dalam bahasa Indonesia
2. Definisi
Definisi adalah suatu pernyataan
yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. Dalam hal
membuat definisi hal yang tidak boleh dilakukan adalah mengulang kata yang kita
definisikan.
Contoh
definisi:
Majas
personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan dan
benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat,
perasaan dan kegiatan seperti manusia. Definisi terdiri dari:
1.
Definisi nominalis
Definisi nominalis adalah
menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Biasanya
digunakan untuk membuka suatu pembicaraan atau diskusi.
2.
Definisi realis
Definisi realis adalah penjelasan
tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya menjelaskan
tentang istilah. Defiisi realis terbagi atas :
Ø Definisi
esensial, yaitu penjelasan dengan cara menguraikan perbedaan antara penjelasan
dengan cara menunjukkan bagian-bagian suatu benda(definisi analitik) dengan
penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus
dan diferensia(definisi konotatif).
Ø Definisi
diskriptif, yaitu pejelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat khusus yang
menyertai hal tersebut dengan penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana suatu
hal terjadi.
3.
Definisi praktis
Definisi praktis adalah penjelasan
tentang suatu hal yang dijelaskan dari segi kegunaan atau tujuan. Definisi
praktis terbagi atas tiga macam, yaitu :
ü Definisi
operasional, yaitu penjelasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian
serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati.
ü Definisi
fungsional, yaitu penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan dan
tujuannya.
ü Definisi
persuasif, yaitu penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat
mempengaruhi orang lain, bersifat membujuk orang lain.
3.
Kata Serapan
Kata serapan adalah kata yang
diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari EYD. Kata serapan merupakan bagian
perkembangan bahasa Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap
dari bahasa asing. Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia
antara lain bahasa Sansekerta, Arab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. Penyerapan
kata kedalam bahasa Indonesia meliputi dua unsur, yaitu:
Ø Keteraturan
bahasa(analogi): dikatakan analogi jika kata tersebut memiliki bunyi yang
sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
Ø Penyimpangan
atau ketidakteraturan bahasa(anomali): dikatakan anomali apabila kata tersebut
tidak sesuai antara ejaan dan pelafalannya.
4.Analogi
Karena analogi adalah keteraturan
bahasa, tentu saja lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik
dalam bentuk fonologi, sistem ejaan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang
sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun
tidak, misalnya:
Bahasa Indonesia Bahasa Aslinya
aksi
action(inggris)
bait
bait(arab)
boling
bowling(inggris)
dansa
dance(inggris)
derajat
darrajat(arab)
ekologi ecology(inggris)
fajar
fajr(arab)
insane
insane(arab)
Menurut taraf integrasinya unsur
pinjaman dari bahasa asing dapat dibagi dua golongan. Pertama unsur pinjaman
yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur pertama ini
digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih
mengikuti aturan bahasa asing. Unsur yang kedua kata pinjaman yang penulisan
dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia.
5. Anomali
Perhatikan
kata-kata berikut ini :
Bahasa
Indonesia Bahasa
Aslinya
bank
bank(inggris)
intern intern(inggris)
qur’an
qur’an(arab)
jum’at jum’at(arab)
Beberapa kata diatas merupakan kata
yang mengandung unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari
mulut dengan ejaan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yaitu bank=(nk), jum’at=(’).
Sedangkan kata-kata asing yang
diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan
penulisan memiliki kemungkinan untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul
anomali dan fonologi, seperti contoh berikut :
Bahasa Indonesia Bahasa Aslinya
expose expose
export export
exodus exodus
Kadang-kadang
kata tidak hanya satu morfem, ada juga yang terdiri dari dua morfem atau lebih,
sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh, misalnya :
Bahasa Indonesia Bahasa Aslinya
federalisme federalism(inggris)
bilingual
bilingual(inggris)
dedikasi
dedication(inggris)
edukasi
education(inggris)
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Diksi adalah ketepatan pemilihan
kata di pengaruhi oleh kemampuan pangguna bahasa yang terkait dengan kemampuan
yang memahami, mengetahui, menguasai dan penggunaan kata aktif dan efektif
kepada pembaca dan pendengarnya.
Makna denotasi adalah makna yang
sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang
bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak mengalami perubahan
makna.
Makna konotasi adalah makna yang
bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan merupakan makna denotasi
yang mengalami penambahan.
Makna umum adalah makna yang
memiliki ruang lingkup cakupan yang luas dari kata yang lain. Makna khusus
adalah makna yang memiliki ruang lingkup cakupan yang sempit dari kata yang
lain.
Kata bersinonim adalah kata yang bentuknya
berbeda namun pada dasarnya memiliki makna yang hampir mirip atau serupa.
Homonim, homo artinya sama, nym berarti nama, jadi homonim adalah sama nama.
Homofon adalah Bunyi atau suara yang mempunyai sama, berbeda tulisan dan
berbeda makna. Homograf adalah Sama tulisan, berbeda bunyi dan berbeda makna.
B.Kritik dan Saran
a.Kritik
Pada dasarnya masyarakat kita telah
memahami penggunaan tata kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan
tetapi dalam pelaksanaannya seringkali masyarakat dihadapkan pada situasi dan
kokondisi berbahasa yang tidak
mendukung.
Maksudnya ialah masyarakat masih
enggan untuk mengikuti kaidah tata bahasa Indnesia yang baik danbenar dalam
komunikasinya sehari-hari,masyarakat sering terdikte oleh aturan-aturan tata
bahasa yang salah.
b.Saran
Dengan berpedoman pada EYD, khususnya
cara pelafalan huruf hendaknya mengikuti aturan yang sudah dibakukan. Untuk
membaca singkatan kata (termasuk kata asing termasuk akronim), begitu juga
dengan pemilihan kata (diksi) yang dibaca huruf demi huruf, jika penutur sedang
berbahasa Indonesia, pelafalannya harus sesuai dengan lafal huruf bahasa
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Barus,S.2014.Pendidikan Bahasa Indonesia Edisi Revisi
.Medan:UNIMED Press
Keraf,
Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Moeliono,
Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata: Suatu Spesifikasi di dalam kosa kata”
Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3. Jakarta: Bharata.
http://dinamika.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/
28102008121137_PAPER_BAHASA_INDONESIA1_fix.doc
http://www.google.co.id/search?hl=id&cr=countryID&q=pilihan+kata+dalam+
bahasa+indonesia&star=10&sa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar